Ibu Positif Covid-19 Dijemput Ambulans, Benda Pertama yang Dipikirkan Al-Qur’an
Senin, 06 April 2020
Edit
“Ketika ambulans datang untuk menjemput Ibu, hati ini serasa
runtuh. Air mata sudah mengalir tetapi saya tahan, karena saya ingin
menunjukkan kepadanya bahwa saya kuat.”
Itulah ungkapan warga Malaysia, Ahmad Hafizuddin Shopian
menceritakan momen sedih dan mengharukan ketika ibunya, Rohaya Ibrahim,
terpaksa dibawa ke rumah sakit setelah didiagnosis positif Covid-19.
Ahmad Hafizuddin mengatakan ibunya terinfeksi virus corona
dari ayahnya, Shopian Mat Nasir, 68 tahun, yang dirawat di rumah sakit tiga
hari sebelumnya.
“Ayah menjalani tes cepat setelah salah seorang temannya
yang juga anggota jemaah di masjid dinyatakan positif. Pada 18 Maret, Dinas
Kesehatan Daerah (PKD) menelepon memberitahu ayah positif. Pagi harinya,
ambulans datang untuk membawanya ke rumah sakit,” kata Ahmad Hafizuddin.
Ibu Positif Covid-19
Menurut Ahmad Hafizuddin, keluarga yang di rumah juga
menjalani tes cepat di rumah sakit karena kontak dekat dengan ayah mereka.
Sambil menunggu hasilnya, dia menitipkan anak dan istrinya
yang sedang hamil ke rumah mertuanya.
“Sabtu sore, setelah sholat Ashar, Ibu dapat telepon dari
PKD bahwa dia dinyatakan positif,” kata Ahmad Hafizuddin.
Yang Diingat Pertama
al-Qur’an
Sementara Ahmad Hafizuddin mengaku cukup terkejut dengan
pemberitahuan tersebut. Ibunya malah tenang-tenang saja.
“Saya terkejut, dalam kepala muncul pikiran macam-macam.
Tapi Ibu malah terlihat tenang. Saya bantu dia berkemas seperti saya siapkan
barang ayah sebelumnya,” kata pria 29 tahun itu.
Namun yang membuat Ahmad Hafizuddin merasa terharu adalah
benda pertama yang dipikirkan ibunya untuk dibawa ke rumah sakit adalah
al-Qur’an.
Menangis Lihat Ibu
Dibawa ke Rumah Sakit
Ahmad Hafizuddin makin bertambah haru dan sedih ketika
ambulans datang untuk menjemput ibunya.
“Saya merasa sangat sedih karena memikirkan usia dan
kesehatannya. Usianya sudah 63 tahun,” katanya.
Menurut Ahmad Hafizuddin, ibunya sulit berjalan karena ada
sekrup yang terpasang di kakinya akibat kecelakaan sebelum ini.
“Sangat menyedihkan karena saya tidak bisa menuntun ibu ke
ambulans,” katanya.
Merupakan Ujian Bagi
yang Sakit dan Sehat
Menurut Ahmad Hafizuddin, apa yang terjadi pada kedua
orangtuanya adalah ujian dari Allah SWT untuk menguji keimanan hamba-Nya.
“Allah beri ujian kepada orangtua dengan wabah. Sementara
orang-orang yang tidak terkena wabah seperti saya juga berada dalam ujian
Allah.
“Ini mengajarkan kita untuk lebih menginsafi. Pada saat ini,
yang terbaik adalah kita semua mematuhi anjuran pemerintah. Jangan anggap diri
kebal. Ketika wabah datang ke orang yang kamu cintai, kamu akan tahu bagaimana
rasanya,” pungkas Ahmad Hafizuddin.
Sumber: islamidia.com